JAKARTA -- Kenyamanan orang dalam duduk sangat ditentukan oleh tempat
duduknya. Oleh sebab itu, berbagai inovasi dilakukan untuk membuat
tempat duduk yang nyaman pada saat beraktivitas.
Salah satu produk
yang tengah berkembang dalam beberapa tahun terakhir adalah beanbag dan
bantal duduk. Salah satu pelaku usaha yang mendapatkan untung dengan
memanfaatkan tren tersebut adalah Ayu Mulyanti dengan merek Berry Bean
Bag. Mahasiswi yang berdomisili di Yogyakarta ini memproduksi kursi
empuk seperti bantal yang biasa digunakan untuk bersantai.
Ayu
mengawali bisnisnya ini dengan menjadikan ide membuat bean bag menjadi
proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan pada 2014.
Ternyata proposal tersebut diterima dan dia bersama rekan satu timnya
menerima kucuran dana sebesar Rp11 juta.
“Saat itu di Yogyakarta
masih sangat jarang ditemukan bean bag, kalau pun ada harganya bisa
mencapai Rp1,2 juta, padahal di Jakarta sekitar Rp800.000-an, dan saya
mulai melihat potensi bisnis yang cukup besar,” katanya kepada
Bisnis.com, Senin (3/8/2015).
Dana tersebut kemudian dia gunakan
untuk bereksperimen menciptakan bean bag yang nyaman digunakan dengan
harga yang terjangkau. Dia pun membeli bahan baku, membayar ongkos jahit
dan biaya pemasaran.
Bantal besar yang berisi butiran styrofoam
tersebut pun berhasil dia produksi dan mulai dipasarkan secara umum
melalui akun Instagram @berrybeanbag.
Pada beberapa bulan pertama,
bean bag buatannya masih sepi peminat, namun hal itu tidak membuatnya
patah arang. Ayu pun terus gencar berpromosi hingga akhir dilirik oleh
sebuah perusahaan interior dan bekerja sama untukk menjadi pemasok.
Sekarang,
dalam sebulan Berry Bean Bag bisa mendapatkan pesanan hingga 40 buah,
dengan rata-rata harga Rp420.000 hingga Rp600.000. Harga tersebut
disesuaikan dengan ukuran dan desain yang diinginkan konsumen.
“Mayoritas pemesan dari institusi atau perusahaan yang membutuhkan bean bag untuk melengkapi dekorasi interiornya,” katanya.
Karena
ukuran bean bag yang relatif besar, biasanya menyusahkan pemesan dari
luar kota karena ongkos kirimnya akan membengkak. Ayu kemudian
menyiasati hal tersebut dengan menjual bungkus bean bag khusus konsumen
di luar kota.
Bungkus atau cover bean bag tersebut dia jual dengan
kisaran harga Rp200.000-Rp300.000, dan konsumen cukup membeli butiran
styrofoam untuk isiannya di daerah masing-masing.
“Semua bean bag yang dijual covernya bisa dibuka, sehingga bisa dicuci kalau *****,” katanya.
Saat
ini, dia tak hanya memproduksi bean bag, tetapi juga mulai memproduksi
alas duduk. Dia membuat bantal duduk dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan
harga Rp150.000 per pasang.
“Margin keuntungannya sekitar 20% untuk bantal duduk, dan lebih besar untuk produksi bean bag,” katanya.
Dia
pun menerima pemesanan bantal duduk dengan motif, ukuran dan bahan yang
bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen. Misalnya, belum lama ini
dia mendapatkan pesanan dari sebuah rental PS yang menginginkan bantal
duduk ukuran 75 cm x75 cm.
Meskipun belum lama terjun di bisnis
ini, Ayu tetap optimistis usaha pembuatan bean bag dan bantal duduknya
akan tetap berkembang di masa depan, seiring dengan semakin banyaknya
orang yang senang mengoleksi benda-benda untuk untuk menghias rumahnya.
Sumber
:
http://entrepreneur.bisnis.com/read/20150807/263/460222/ini-beanbag-buatan-mahasiswi-yogya-yang-dibandrol-rp420.000-per-unit